Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menghadiri perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang diselenggarakan gabungan oleh tiga kementerian yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah; Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi; dan Kementerian Kebudayaan.
Mendikdasmen menekankan pentingnya menghayati makna Natal sesuai tema nasional tahun 2024, “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem” (Lukas 2:15). Ia menyampaikan, “Semoga semangat tema ini menginspirasi umat Kristiani untuk terus melayani dan menebarkan kasih dalam kehidupan.”
Selanjutnya, subtema Natal tahun ini adalah “Kemuliaan Natal Membangun Harmoni dalam Kebinekaan untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang Unggul”. Mendikdasmen menilai subtema ini sejalan dengan visi tiga kementerian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun peradaban luhur.
Subtema ini juga sesuai dengan misi Kemendikdasmen untuk menjadikan kementerian sebagai rumah pendidikan dan pelayanan publik yang RAMAH (responsif, akuntabel, melayani, adaptif, dan harmonis). “Kita dapat bekerja dengan sebaik-baiknya apabila relasi sosial di antara kita juga terjalin dan terbina dengan baik,” ungkapnya.
Mengawali perayaan Natal dilaksanakan Ibadah Natal. Khotbah Natal dibawakan Pdt. Cordelia Gunawan.
Beliau menyampaikan bahwa berita Kelahiran Yesus Kristus pertama kali disampaikan kepada para gembala, kaum yang sering terlupakan pada zaman itu.
Mengapa Allah memilih para gembala? Karena sesungguhnya Allah ingin menyatakan bahwa Kristus Sang Mesias lahir bukan hanya untuk orang terpandang tetapi justru menjangkau orang-orang yang dianggap “rendah” dan terpinggirkan.
Tema “Kembali ke Betlehem” memberi penguatan kepada seluruh pegawai Kemdikdasmen, Kemdiktisainstek, dan Kementerian Kebudayaan untuk menghadirkan kisah Betlehem dalam peringatan Natal Yesus Kristus Tahun 2024. Pendidikan di Indonesia harus hadir menyentuh masyrakat yang sering terlupakan, terabaikan dan memberi kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan yang berkualitas demi Indonesia yang maju dan berkeadilan sama seperti kisah kelahiran kristus yang terjadi di Betlehem.
Seluruh pegawai Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah; Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi; dan Kementerian Kebudayaan diajak untuk semakin peka melihat kebutuhan pendidikan yang ada di negeri ini dan semakin nyata berdampak menjangkau “peserta didik” yang masih sering terlupakan.





